Hub. Kami : 0331-5442222
Selamat Datang di website profil rumah sakit umum universitas muhammadiyah jember. Untuk pendaftaran silahkan dapat melalui kami di nomor 0822-2976-1496.

Berita

Waspada Pneumonia pada Anak: Kenali Gejala, Risiko, dan Cara Pencegahannya

 Humas - 20 May 2025

Jember – Pneumonia masih menjadi salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan yang perlu diwaspadai, terutama pada anak-anak. Menurut dr. Dion Krismashogi D., M.Si., M.Ked,Klin., Sp.A, Spesialis Anak di RSU Unmuh Jember, pneumonia merupakan infeksi akut yang menyerang paru-paru dan dapat menyebabkan peradangan hingga kerusakan jaringan paru, terutama pada anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pneumonia pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Secara umum, bakteri Streptococcus pneumoniae adalah penyebab tersering pada semua kelompok usia. Namun, pada bayi dan anak di bawah lima tahun, infeksi virus seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV), adenovirus, serta virus influenza dan parainfluenza juga kerap menjadi penyebab utama. Sementara itu, pada anak di atas lima tahun, infeksi oleh Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia pneumoniae lebih sering ditemukan.

Faktor Risiko dan Gejala

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan anak terkena pneumonia antara lain rendahnya tingkat pendidikan orang tua, status sosial ekonomi yang kurang, tidak lengkapnya imunisasi, paparan polusi udara, serta kondisi gizi yang buruk. Anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif, memiliki berat badan lahir rendah, atau tinggal di lingkungan padat juga lebih rentan terhadap infeksi ini.

Gejala pneumonia pada anak dapat bervariasi, mulai dari batuk, sesak napas, demam, hingga kesulitan makan atau minum. Pada kasus yang lebih parah, anak dapat mengalami tarikan dinding dada saat bernapas (retraksi), napas cepat (lebih dari 60 kali per menit pada bayi), kejang, penurunan kesadaran, hingga warna kebiruan pada kulit (sianosis) akibat kekurangan oksigen. Pada kondisi sangat berat, anak dapat menunjukkan gejala hipotermia, kelelahan napas, atau bahkan napas yang melambat.

Siapa yang Paling Berisiko?

Anak-anak dengan imunisasi yang tidak lengkap, tidak menerima ASI eksklusif, terlahir prematur, atau menderita penyakit tertentu seperti HIV/AIDS, leukemia, cerebral palsy, atau malnutrisi berada dalam kelompok risiko tinggi. Anak yang sering terpapar asap rokok juga lebih rentan mengalami gangguan paru-paru yang dapat berkembang menjadi pneumonia.

Pencegahan dan Penanganan

Pencegahan pneumonia dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana namun penting, seperti memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, mengikuti jadwal imunisasi (khususnya DTP-Hib, PCV, dan influenza), menjaga kebersihan lingkungan dan alat makan anak, serta menghindari paparan asap rokok. Memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang juga menjadi kunci penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Penanganan pneumonia pada anak harus dilakukan secepat mungkin, terutama jika muncul gejala yang mengkhawatirkan. Pemeriksaan oleh dokter, terutama dokter spesialis anak, sangat penting untuk menentukan jenis infeksi dan pengobatan yang tepat. Jika kondisi anak dinilai berat, rawat inap mungkin diperlukan untuk pemantauan dan perawatan intensif.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Jika tidak ditangani dengan benar, pneumonia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal napas, bakteremia (infeksi dalam darah), dan kekurangan oksigen yang dapat merusak organ vital. Oleh karena itu, kewaspadaan dan deteksi dini sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang.

Rsu Unmuh Jember terus mengedukasi masyarakat untuk lebih mengenali tanda dan resiko pneumonia pada anak, agar bisa dilakukan tindakan pencegahan dan pengobatan secepatnya demi keselamatan dan kesehatan generasi masa depan.