Berita

Waspada Pneumonia pada Anak: Kenali Gejala, Risiko, dan Cara Pencegahannya
Humas - 20 May 2025Jember
–
Pneumonia masih menjadi salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan yang
perlu diwaspadai, terutama pada anak-anak. Menurut dr. Dion Krismashogi
D., M.Si., M.Ked,Klin., Sp.A, Spesialis Anak di RSU Unmuh Jember, pneumonia merupakan
infeksi akut yang menyerang paru-paru dan dapat menyebabkan peradangan hingga
kerusakan jaringan paru, terutama pada anak dengan sistem kekebalan tubuh yang
lemah.
Pneumonia
pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Secara umum, bakteri Streptococcus
pneumoniae adalah penyebab tersering pada semua kelompok usia. Namun, pada
bayi dan anak di bawah lima tahun, infeksi virus seperti Respiratory
Syncytial Virus (RSV), adenovirus, serta virus influenza dan parainfluenza
juga kerap menjadi penyebab utama. Sementara itu, pada anak di atas lima tahun,
infeksi oleh Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia pneumoniae lebih
sering ditemukan.
Faktor Risiko dan Gejala
Beberapa
faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan anak terkena pneumonia antara
lain rendahnya tingkat pendidikan orang tua, status sosial ekonomi yang kurang,
tidak lengkapnya imunisasi, paparan polusi udara, serta kondisi gizi yang
buruk. Anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif, memiliki berat badan lahir
rendah, atau tinggal di lingkungan padat juga lebih rentan terhadap infeksi
ini.
Gejala
pneumonia pada anak dapat bervariasi, mulai dari batuk, sesak napas, demam,
hingga kesulitan makan atau minum. Pada kasus yang lebih parah, anak dapat
mengalami tarikan dinding dada saat bernapas (retraksi), napas cepat (lebih
dari 60 kali per menit pada bayi), kejang, penurunan kesadaran, hingga warna
kebiruan pada kulit (sianosis) akibat kekurangan oksigen. Pada kondisi sangat
berat, anak dapat menunjukkan gejala hipotermia, kelelahan napas, atau bahkan
napas yang melambat.
Siapa
yang Paling Berisiko?
Anak-anak
dengan imunisasi yang tidak lengkap, tidak menerima ASI eksklusif, terlahir
prematur, atau menderita penyakit tertentu seperti HIV/AIDS, leukemia, cerebral
palsy, atau malnutrisi berada dalam kelompok risiko tinggi. Anak yang sering
terpapar asap rokok juga lebih rentan mengalami gangguan paru-paru yang dapat
berkembang menjadi pneumonia.
Pencegahan
dan Penanganan
Pencegahan
pneumonia dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana namun penting,
seperti memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, mengikuti jadwal
imunisasi (khususnya DTP-Hib, PCV, dan influenza), menjaga kebersihan
lingkungan dan alat makan anak, serta menghindari paparan asap rokok.
Memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang juga menjadi kunci
penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Penanganan pneumonia pada anak harus dilakukan secepat
mungkin, terutama jika muncul gejala yang mengkhawatirkan. Pemeriksaan oleh
dokter, terutama dokter spesialis anak, sangat penting untuk menentukan jenis
infeksi dan pengobatan yang tepat. Jika kondisi anak dinilai berat, rawat inap
mungkin diperlukan untuk pemantauan dan perawatan intensif.
Rsu Unmuh Jember terus mengedukasi masyarakat untuk lebih mengenali tanda dan resiko pneumonia pada anak, agar bisa dilakukan tindakan pencegahan dan pengobatan secepatnya demi keselamatan dan kesehatan generasi masa depan.
Berita Lainnya

Kenali Masalah Penglihatan Jarak Jauh Akibat Kelainan Lengkungan Kornea dan Lensa Mata
Humas - 11 February 2025
RSU Unmuh Jember dan PMI Kabupaten Jember Jalin Kerja Sama melalui Penandatanganan MoU
Humas - 23 November 2024
RSU Universitas Muhammadiyah Jember Hadir di BRI Sporttacular 2024 Cluster Bromo untuk Karyawan BRI Se-Tapal Kuda
Humas - 05 November 2024
Peningkatan Kasus TBC Paru di Jember: Antara Fenomena Gunung Es dan Upaya Pencegahan
Humas - 28 October 2024