Jember, 19 September 2024 – Untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan tenaga kesehatan dalam penanganan dan pencegahan penularan Tuberkulosis (TB), RSU Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menggelar acara In House Training (IHT) Penularan TB. Acara ini berlangsung pada Selasa (19/9) di aula RSU Unmuh Jember.

IHT ini menghadirkan sejumlah pakar kesehatan, termasuk dokter spesialis paru, untuk memberikan pelatihan intensif mengenai strategi pengendalian penularan TB. dr. Wahyu Agung, Sp.P, dokter spesialis paru dari RSU Unmuh Jember, memberikan materi tentang pentingnya deteksi dini, teknik pencegahan, dan prosedur pengobatan yang efektif untuk menekan penyebaran penyakit TB di komunitas. "Kunci dari pencegahan penularan TB adalah edukasi, pengawasan pengobatan, dan kolaborasi antara tenaga medis dan pasien. Jika satu pasien saja berhenti pengobatan, ini bisa berdampak pada penularan di masyarakat," jelasnya.

Selain teori, peserta IHT juga dibekali dengan praktik lapangan mengenai cara mengidentifikasi kasus TB aktif dan prosedur perlindungan diri bagi tenaga kesehatan saat menangani pasien yang terinfeksi TB. Hal ini penting untuk mengurangi risiko penularan di lingkungan medis

Sesi diskusi interaktif yang diadakan dalam acara tersebut memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dalam menghadapi pasien TB di lapangan. Beberapa peserta mengungkapkan tantangan yang sering mereka hadapi, seperti rendahnya kesadaran pasien untuk menjalani pengobatan secara rutin dan lengkap. Menanggapi hal ini, dr. Wahyu Agung, Sp. menekankan pentingnya pendekatan komunikasi yang persuasif dan edukatif dalam menghadapi pasien TB.

"Salah satu tujuan utama IHT ini adalah memberikan bekal kepada tenaga kesehatan agar mereka tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga mampu memberikan edukasi yang tepat kepada masyarakat dan pasien mengenai pentingnya pengobatan TB secara tuntas," tambahnya.

IHT penularan TB ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam menangani kasus TB di lingkungan mereka masing-masing, sekaligus membangun kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit ini dan pentingnya pencegahan penularan.

Sebagai penutup, para peserta berharap agar pelatihan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan guna memastikan seluruh tenaga kesehatan selalu siap menghadapi ancaman TB dan mengurangi angka penularan di masyarakat.